Aku simpan cintaku sehingga engkau menderita kerana sikapku
Mereka mencelamu dan celaan mereka adalah aniaya
Musuh-musuhmu menghasut
Engkau mencintai dan telah menjadi bahan gurauan
Tak ada manfaatnya menyimpan cintaEngkau bagai harimau betina yang mati kepayahan
Pada bekas tapak Hindun atau bagaikan bibir yang sakit
Aku menjauhi kekasih kerana takut dosa
Padahal menjauhi kekasih adalah dosa
Rasakanlah bagaimana (rasanya) menjauhi kekasih yang kau sangka
Bahawa itu tindakan bijaksana padahal mungkin itu bohong
(Sebuah syair dari Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud, salah satu dari tujuh orang
ulama ahli fiqh dari kalangan tabi’in (fuqaha assab’ah), salah seorang guru utama Khalifah
Umar bin Abdul Aziz, seorang ulama yang produktif menulis syair, yang pernah jatuh cinta)
Penjelasan:
Menjaga perasaan kepada berlainan jantina merupakan kunci kejayaan seseorang agar terpelihara harga dirinya. Meskipun sama-sama saling menyukai, apabila belum bersedia untuk melanjutkan ke alam pernikahan, hendaknya perasaan itu kita tutup rapat-rapat. Meskipun kita tahu, keduanya sebenarnya saling mengharapkan. Di saat seperti ini, segala bentuk qorinah/tanda,apakah itu berupa perhatian,pemberian, hendaknya kita maknai dengan pemaknaan yang sebenar-benarnya.
Seseorang yang mengumbar perasaan cintanya, hanya akan menjadi bahan gurauan orang-orang di sekelilingnyanya. Apakah hubungannya itu dapat berlanjutan ke alam pernikahan, mahupun apabila hubungan tersebut gagal menuju tangga pernikahan,sebagaimana sebuah hadits menyatakan, ”Tidak ada yang terbaik bagi dua orang yang saling
mencintai kecuali pernikahan (HR. Ibnu Majah)
Sedangkan menunda-nunda ikatan pernikahan saat hati sudah tertambat pada diri seseorang, atau berusaha menghindar terhadap seseorang yang kita sukai merupakan bentuk penyeksaan,seperti seekor kucing yang dijauhkan dari makanan yang baru ditemuinya. Ia merasa begitu kehilangan, kerana dijauhkan dari sesuatu yang selama ini ia harapkan. So,segera pastikan, cari sebuah jawapan,kunjungi orang tuanya, tentukan tanggal pelaksanaan. Insya Allah hati akan menjadi tentram. Wallauhu’alam..
Di sisi yang lain, menyimpan perasaan yang begitu mendalam akan merosak jiwa seseorang, kerana ingatannya tidak akan lari darinya. Alangkah baiknya apabila kecederungan tersebut segera kita wujudkan dalam bentuk ikatan pernikahan..
Mereka mencelamu dan celaan mereka adalah aniaya
Musuh-musuhmu menghasut
Engkau mencintai dan telah menjadi bahan gurauan
Tak ada manfaatnya menyimpan cintaEngkau bagai harimau betina yang mati kepayahan
Pada bekas tapak Hindun atau bagaikan bibir yang sakit
Aku menjauhi kekasih kerana takut dosa
Padahal menjauhi kekasih adalah dosa
Rasakanlah bagaimana (rasanya) menjauhi kekasih yang kau sangka
Bahawa itu tindakan bijaksana padahal mungkin itu bohong
(Sebuah syair dari Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud, salah satu dari tujuh orang
ulama ahli fiqh dari kalangan tabi’in (fuqaha assab’ah), salah seorang guru utama Khalifah
Umar bin Abdul Aziz, seorang ulama yang produktif menulis syair, yang pernah jatuh cinta)
Penjelasan:
Menjaga perasaan kepada berlainan jantina merupakan kunci kejayaan seseorang agar terpelihara harga dirinya. Meskipun sama-sama saling menyukai, apabila belum bersedia untuk melanjutkan ke alam pernikahan, hendaknya perasaan itu kita tutup rapat-rapat. Meskipun kita tahu, keduanya sebenarnya saling mengharapkan. Di saat seperti ini, segala bentuk qorinah/tanda,apakah itu berupa perhatian,pemberian, hendaknya kita maknai dengan pemaknaan yang sebenar-benarnya.
Seseorang yang mengumbar perasaan cintanya, hanya akan menjadi bahan gurauan orang-orang di sekelilingnyanya. Apakah hubungannya itu dapat berlanjutan ke alam pernikahan, mahupun apabila hubungan tersebut gagal menuju tangga pernikahan,sebagaimana sebuah hadits menyatakan, ”Tidak ada yang terbaik bagi dua orang yang saling
mencintai kecuali pernikahan (HR. Ibnu Majah)
Sedangkan menunda-nunda ikatan pernikahan saat hati sudah tertambat pada diri seseorang, atau berusaha menghindar terhadap seseorang yang kita sukai merupakan bentuk penyeksaan,seperti seekor kucing yang dijauhkan dari makanan yang baru ditemuinya. Ia merasa begitu kehilangan, kerana dijauhkan dari sesuatu yang selama ini ia harapkan. So,segera pastikan, cari sebuah jawapan,kunjungi orang tuanya, tentukan tanggal pelaksanaan. Insya Allah hati akan menjadi tentram. Wallauhu’alam..
Di sisi yang lain, menyimpan perasaan yang begitu mendalam akan merosak jiwa seseorang, kerana ingatannya tidak akan lari darinya. Alangkah baiknya apabila kecederungan tersebut segera kita wujudkan dalam bentuk ikatan pernikahan..
No comments:
Post a Comment